Pada hari tanggal 31 Desember 2012
kemaren adalah hari yang sangat membahagiakan dan mengesankan bagiku, karena
aku bisa mengikuti acara mabit (malam bina iman dan takwa). Mabit selain
menjadi moment bermuhasabah juga menjadi media untuk berbagi ilmu mengenai
persoalan keislaman.
Mabit tahun baruan itu
di adakan di mesjid Tijanul Anwar.
Malam mabit itu bertepatan dengan
tahun baru 2012 masehi, ketika para remaja dan orang-orang di luar disibukan dengan
meniup terompet dan menyalakan petasan kembang api. Aku dan teman-temanku mengikuti
kegiatan mabit.
Sebelum berangkat aku membereskan
barang-barang yang akan dibawa.
aku pergi ke mesjid Tijan di antar oleh orangtuaku. Rasanya ingin sekali mabit tahun baru bersama keluargaku, tapi kerena ada suatu hal, jadi aku hanya bisa mabit bersama teman temanku.
aku pergi ke mesjid Tijan di antar oleh orangtuaku. Rasanya ingin sekali mabit tahun baru bersama keluargaku, tapi kerena ada suatu hal, jadi aku hanya bisa mabit bersama teman temanku.
Acara dimulai ba’da magrib, tapi karena
ingin mendapat tempat di depan ba’da ashar semua telah berkumpul di mesjid tijanul
anwar. Tak tanya peserta dari sukabumi saja, tapi ada juga peserta dari luar
sukabumi seperti dari nagrak, cianjur. Namun di mabit ini peserta di dominasi
oleh para pelajar dan mahasiswa.
Adzan magrib pun telah berkumandang,
dan berarti acara mabit pun akan di mulai.
kita semua sholat berjamaah magrib dengan imam ka Ahmad Muhajir (sebenarnya ustad tapi ka ahmad ga mau di panggil ustad -_-)
Sambil menunggu waktu isya, setelah sholat magrib kami berdzikir Al-Ma’thurat yaitu wirid, doa, dzikir dan istigfar.
kita semua sholat berjamaah magrib dengan imam ka Ahmad Muhajir (sebenarnya ustad tapi ka ahmad ga mau di panggil ustad -_-)
Sambil menunggu waktu isya, setelah sholat magrib kami berdzikir Al-Ma’thurat yaitu wirid, doa, dzikir dan istigfar.
Namun ketika waktu isya hampir tiba,
Allah pun menurunkan rahmatNya lewat hujan ternyata itu tidak hanya siraman
hujan yang terjadi, tapi di ruangan itu lampu yang menerangi mesjid itu pun
mati, semua menjadi gelap.
Tiba-tiba tanpa ada aba-aba mulai terdengar suara tangisan dari para jamaah disana termasuk saya benar benar mendapatkan feel seperti ada yang memberi bisikan untuk ingat terhadap maut. Bagaimana tidak.. di dunia saja tidak diberi penerang hanya karena mati lampu sudah gelap begini, apalagi ketika kita di liang lahat. Masih mending ketika mati lampu bisa menyalakan lilin, tapi di liang lahat apa bisa kita menyalakan lilin ?? tidak ! tidak ada seorang pun yang akan memberikan penerangan cahaya untuk kita.
Tiba-tiba tanpa ada aba-aba mulai terdengar suara tangisan dari para jamaah disana termasuk saya benar benar mendapatkan feel seperti ada yang memberi bisikan untuk ingat terhadap maut. Bagaimana tidak.. di dunia saja tidak diberi penerang hanya karena mati lampu sudah gelap begini, apalagi ketika kita di liang lahat. Masih mending ketika mati lampu bisa menyalakan lilin, tapi di liang lahat apa bisa kita menyalakan lilin ?? tidak ! tidak ada seorang pun yang akan memberikan penerangan cahaya untuk kita.
Karena sudah masuk waktu isya, walaupun
gelap kami tetap melaksanakan sholat isya berjamaah. Kali ini imamnya pun masih
sama yaitu ka Ahmad Muhajirin....
Dengan lembut dan al-fatihah pun dibacakan
oleh imam, kekhusuan pun mulai terasa.
Dalam sholat kita berserah dan merenungkan, arti yang ada dibacaan sholat. Dan air mata kita pun mulai mengalir. Karena salah satu cara agar kita khusu dalam sholat yaitu, Memperindah bacaan Al-Qur'an dan Bacalah Al-Qur'an dengan perlahan dan usahakan untuk memahami artinya secara mendalam.
Dalam sholat kita berserah dan merenungkan, arti yang ada dibacaan sholat. Dan air mata kita pun mulai mengalir. Karena salah satu cara agar kita khusu dalam sholat yaitu, Memperindah bacaan Al-Qur'an dan Bacalah Al-Qur'an dengan perlahan dan usahakan untuk memahami artinya secara mendalam.
Lalu dilanjutkan dengan ceramah
penjelasan tentang QS Al- Infithar (terbelah),
surat ini menggambarkan kejadian-kejadian pada hari kiamat, dan menerangkan
keingkaran manusia kepada karunia Allah dan bahwa segala amal perbuatan mereka
itu akan mendapat balasan.
Serta renungan-renungan membuat kami menangis kembali. Karena lemas sesekali aku mencoba untuk menahan tangisan, tapi tetap saja aku menangi dan nangis lagi.
Serta renungan-renungan membuat kami menangis kembali. Karena lemas sesekali aku mencoba untuk menahan tangisan, tapi tetap saja aku menangi dan nangis lagi.
Tak terasa waktu sudah menunjukan
pukul 11 malam, dan ka Ahmad mengarahkan kita untuk segera beristirahat dan
mengingatkan untuk bangun pukul 3 pagi untuk Qiyamul lail yang berarti sholat
malam.
dan ka Ahmad berkata: “kita tidak usah menunggu detik detik tahun baru 2012 dengan meniup terompet dan peatsan kembang api. Karena yang merayakan seperti itu hanya untuk orang barat yang tidak beragama muslim. Untuk apa menunggu detik detik tahun baru tetapi perilaku kita tidak diubah menjadi diri yang baru untuk lebih baik”
Untuk para ikhwan bisa beristirhat (tidur) di mesjid tijan dan untuk para akhwat di mesjid yang ada di gang sebelah tijan.
dan ka Ahmad berkata: “kita tidak usah menunggu detik detik tahun baru 2012 dengan meniup terompet dan peatsan kembang api. Karena yang merayakan seperti itu hanya untuk orang barat yang tidak beragama muslim. Untuk apa menunggu detik detik tahun baru tetapi perilaku kita tidak diubah menjadi diri yang baru untuk lebih baik”
Untuk para ikhwan bisa beristirhat (tidur) di mesjid tijan dan untuk para akhwat di mesjid yang ada di gang sebelah tijan.
karena kapasitas para akhwat banyak
dan mesjid tidak bisa menampung semua, jadi tidak bisa semua di mesjid. Tapi alhamdulillah
kami di beri lagi tempat untuk beristirahat di tk (sebelah mesjid akhwat)
Setelah menempati ruangan, kami
menggelarkan sejadah untuk alas kita tidur. Lalu pergi untuk menggosok gigi. Hanya
menggosok gigi saja memerlukan waktu yang lama, karena kapasitas kamar mandi
terbatasn jadi kita harus antri.
Saat itu kami benar-benar bisa merasakan menjadi anak pesantren yang harus sabar antri untuk mandi dan tak jarang mereka kesiangan karena terlalu lama antri.
Saat itu kami benar-benar bisa merasakan menjadi anak pesantren yang harus sabar antri untuk mandi dan tak jarang mereka kesiangan karena terlalu lama antri.
Ketika kami antri..
bunyi petasan kembang api dan terompet terdengar dimana mana. Yang dinyalakan oleh para peraya tahun baru diluar sana. Padahal untuk apa membuang buang uang hanya untuk membeli petasan yang dibakar itu, sama saja dengan membakar uang !
bunyi petasan kembang api dan terompet terdengar dimana mana. Yang dinyalakan oleh para peraya tahun baru diluar sana. Padahal untuk apa membuang buang uang hanya untuk membeli petasan yang dibakar itu, sama saja dengan membakar uang !
Singkat cerita...
Pukul setengah
3 pagi kami sudah bangun. Meskipun kami hanya tidur beberapa jam. Lalu kami
berbenah untuk meninggalkan tempat istirahta kami. Dan pukul 3 kami sudah ada
di Mesjid Tijanul Anwar untuk melaksanakan Qiyamul lail.
“seutama-utama shalat sesudah shalat fardunilalah sholat sunat di waktu malam” (HR.Muslim)
“seutama-utama shalat sesudah shalat fardunilalah sholat sunat di waktu malam” (HR.Muslim)
Kita melaksanakan sholat tahajud
berjamaah. Tahajudku kali itu memang bukan untuk tahajud yang pertama kali aku
lakukan, tetapi tahajud kali ini benar benar pertama kali aku merasakan
kekhusuan yang sampai-sampai air mataku kembali menetes.
kekhusuan di semilir angin pagi yang berhembus terasa mengenai tubuhku. karena saat itu aku mendapati tempat di teras mesjid.
“barang siapa yang meminta kepadaKu, Aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepadaKu, Aku ampuni dia” (HR. Bukhari dan Muslim)
dan aku teringat dengar arti di bacaan stelah selesai sholat tahajud, diantaranya:
“janjiMu benar, pertemuan denganMu adalah benar, firmanMu benar, SurgaMu benar adanya. Neraka adalah benar dan para nabi serta nabi Muhammad adalah benar dan hari kiamat pun benar”
coba renungkan sebagain arti dari doa itu.. ! begitu banyak kesalahan yang kita perbuat ! kita ingin masuk surga, bertemu dengan Allah, nabi, Muhammad dan tak ingin masuk neraka. Tapi apakah kita layak dengan itu ? kita layak bertemu dengan Allah dan masuk surga dengan kesalahan yang telah kita perbuat ?! .... itulah yang sangat membuat aku tak kuat menahan air mataku
kekhusuan di semilir angin pagi yang berhembus terasa mengenai tubuhku. karena saat itu aku mendapati tempat di teras mesjid.
“barang siapa yang meminta kepadaKu, Aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepadaKu, Aku ampuni dia” (HR. Bukhari dan Muslim)
dan aku teringat dengar arti di bacaan stelah selesai sholat tahajud, diantaranya:
“janjiMu benar, pertemuan denganMu adalah benar, firmanMu benar, SurgaMu benar adanya. Neraka adalah benar dan para nabi serta nabi Muhammad adalah benar dan hari kiamat pun benar”
coba renungkan sebagain arti dari doa itu.. ! begitu banyak kesalahan yang kita perbuat ! kita ingin masuk surga, bertemu dengan Allah, nabi, Muhammad dan tak ingin masuk neraka. Tapi apakah kita layak dengan itu ? kita layak bertemu dengan Allah dan masuk surga dengan kesalahan yang telah kita perbuat ?! .... itulah yang sangat membuat aku tak kuat menahan air mataku
Lalu setalah sholat tahajud dilanjut
sholat witir 2 rakaat. Kemudian selang beberapa menit kita melaksanakan sholat
subuh berjamaah.
Itulah pengalaman pertama aku mabit dan pengalaman yang paling mengesankan di akhir tahun 2012 dan awal di tahun 2013 J
semoga bermanfaat
Habis Baca dan lihat jangan lupa tinggalkan komentar yaaa :)
Dina Rosita Mardiana (@dinarositam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar